NEWS & INSIGHTS

Explore the latest news about our organization and insights from our experts. We love to share our progress & findings in helping leading industries.

1/8

Management Validasi Data Inventory Access
by RPS
Location:
PT. Telkom Indonesia
CRM & Tower Management System Implementation
by RPS
Location:
PT. Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel)
Strengthening Safety Culture Consultation
by RPS
Location:
Pertamina Aviation
English Class Program
by RPS
Location:
Kementrian Kelautan dan Perikanan
Project Management Training
by RPS
Location:
Telkom Corporate University

1/8

PT. Pertamina Indonesia
by
PT. Pertamina Indonesia
Location:
PT. Pertamina Indonesia

1/8

PT. Pertamina Indonesia
by
PT. Pertamina Indonesia
Location:
PT. Pertamina Indonesia

1/8

PT. Pertamina Indonesia
by
PT. Pertamina Indonesia
Location:
PT. Pertamina Indonesia

1/8

PT. Pertamina Indonesia
by
PT. Pertamina Indonesia
Location:
PT. Pertamina Indonesia

1/8

PT. Pertamina Indonesia
by
PT. Pertamina Indonesia
Location:
PT. Pertamina Indonesia

1/8

PT. Pertamina Indonesia
by
PT. Pertamina Indonesia
Location:
PT. Pertamina Indonesia

Kelola Manajemen Perubahan Dengan Model ADKAR

Kelola Manajemen Perubahan Dengan Model ADKAR

[Komitmen Tim untuk Bertransformasi = Kunci Sukses Transformasi Digital]

Dalam praktiknya, transformasi digital sering kali tidak berhasil mencapai target yang diinginkan karena adanya resistensi tim terhadap perubahan.

Untuk memperlancar proses transformasi, proses Manajemen Perubahan (Change Management) perlu diterapkan. Salah satu model yang dapat digunakan yaitu model ADKAR yang dikembangkan oleh Jeff Hiat, founder Prosci. Terdapat 5 main goal yang menjadi dasar proses Change Management.

  1. Awareness (kesadaran)
  2. Desire (keinginan)
  3. Knowledge (pengetahuan)
  4. Ability (kemampuan)
  5. Reinforcement (penguatan)
ADKAR Model

ADKAR Model tersebut digunakan sebagai change management tool untuk mengimplementasikan perubahan pada organisasi yang mudah diterapkan dan sangat efektif, agar penentangan pada perubahan tersebut bisa diperkecil.

Berdasarkan urutan dari elemen-elemen ADKAR model, langkah-langkah dalam menyusun strategi manajemen perubahan dilakukan sebagai berikut :

1. Membangun Awareness

Awareness adalah pemahaman seseorang terhadap sifat perubahan, yaitu apa penyebab adanya perubahan, apa akibatnya bila tidak mengikuti perubahan, faktor internal dan eksternal yang dibutuhkan untuk perubahan, dan apa manfaatnya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi suksesnya membangun awareness yaitu:

  • Sudut pandang seorang terhadap keadaan tertentu
  • Bagaimana seseorang merasakan permasalahan
  • Kredibilitas penyampai informasi
  • Informasi yang salah atau rumor yang beredar
  • Alasan perubahan yang tidak dapat dibantah

Pada proses ini kegiatan atau program yang dilakukan adalah:

  • Komunikasi yang efektif, seperti: face to face meeting, group meeting, email, newsletter, buletin, executive presentation, training, workshop, demonstration, project team presentation, poster, banner, flyer, televisi, radio, dan lain- lain.
  • Executive sponsorship, executive menjadi pembicara yang terbaik dalam mengkomunikasikan perubahan.
  • Manajer dan supervisor menjadi pembimbing dalam proses perubahan.
  • Menyediakan akses bagi karyawan untuk memperoleh informasi.

Dalam proses membangun awareness, perlu diketahui terlebih dahulu tingkat awareness stakeholder terhadap perubahan dalam suatu perusahaan.

2. Menciptakan Desire

Desire adalah keinginan yang mendorong dan terlibat dalam perubahan. Desire berhubungan dengan pilihan individu, pengaruh dari sifat perubahan itu sendiri, situasi individu, dan motivasi masing-masing individu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi suksesnya terciptanya desire yaitu:

  • Sifat perubahan (apa yang berubah dan bagaimana dampaknya)
  • Perusahaan atau konteks lingkungan (budaya perusahaan, sejarah menangani perubahan, penguatan terhadap perubahan)
  • Situasi pribadi seseorang (pekerjaan, pendidikan, keluarga, rekan kerja, prestasi)
  • Motivasi seseorang (memperoleh manfaat dan kemauan sendiri, atau menghindari konsekuensi negatif)

Pada langkah ini kegiatan bertujuan untuk menciptakan energi dan keterkaitan terhadap perubahan yang menghadirkan daya gerak dan pendorong pada setiap level dalam perusahaan, yaitu:

  • Business leader mendukung penuh perubahan, melakukan koalisi dengan manajer dan supervisor pada level kunci perusahaan.
  • Mempersiapkan manajer dan supervisor menjadi pemimpin perubahan dan mengelola resistensi.
  • Mengukur tingkat resiko yang berkaitan dengan perubahan dan merancang strategi untuk mengatasi resiko tersebut.
  • Melibatkan karyawan dalam proses perubahan sehingga karyawan dapat berpartisipasi dalam mendesain, mengembangkan, menguji dan menerapkan solusi akhir.
  • Memberikan insentif program dan sistem manajemen performa yang sejalan dan mendukung perubahan.

Dalam proses membangun desire, perlu diketahui terlebih dahulu tingkat desire pemangku kebijakan terhadap perubahan dalam suatu perusahaan.

3. Mengembangkan Knowledge

Knowledge adalah informasi, latihan dan edukasi yang diperlukan untuk mengetahui bagaimana cara untuk perubahan. Knowledge meliputi kebiasaan, proses, perangkat, sistem, keahlian, dan teknis yang dibutuhkan untuk perubahan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berkembangnya knowledge yaitu:

  • Pengetahuan yang dimiliki saat ini
  • Kemampuan seseorang menambah pengetahuan
  • Sumber-sumber yang tersedia untuk edukasi dan pelatihan
  • Akses atau ketersediaan pengetahuan yang dibutuhkan

Dalam mengembangkan knowledge membutuhkan aktivitas yang memungkinkan masing-masing individu belajar dengan satu cara yang paling efektif bagi mereka, yaitu:

  • Memberikan training dan program edukasi
  • Menggunakan job sides yang membantu karyawan dalam proses belajar
  • Memberikan one-on-one coaching (satu pembimbing satu pembelajar)
  • Membuat user group dan forum untuk berbagi

Dalam proses membangun knowledge, perlu diketahui terlebih dahulu tingkat knowledge stakeholder terhadap perubahan dalam suatu perusahaan.

4. Meningkatkan Ability

Ability adalah kemampuan menerapkan pengetahuan menjadi terealisasi atau pelaksanaan perubahan. Ability dicapai jika seseorang mempunyai kemampuan mengimplementasikan perubahan pada level performa yang ditentukan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berkembangnya ability yaitu:

  • Hambatan psikologis
  • Kemampuan fisik
  • Kemampuan intelektual
  • Waktu yang tersedia untuk mengembangkan keahlian
  • Ketersediaan sumber yang mendukung kemampuan

Dalam meningkatkan Ability, sebaiknya diterapkan beberapa cara untuk membantu karyawan mengembangkan kemampuan mereka, yaitu:

  • Melibatkan supervisor dalam praktek sehari-hari, sehingga tercipta lingkungan yang nyaman untuk belajar keterampilan dan kebiasaan baru.
  • Menyediakan akses pada subject matter experts, agar memperkecil kesenjangan pengetahuan dan memperoleh demonstrasi satu per satu.
  • Menerapkan program performance monitoring sehingga kemajuan terukur seperti hasil yang diharapkan dalam perubahan.
  • Memberikan hands-on exercises selama training agar karyawan dapat mempraktekkan apa yang sudah dipelajari.

Dalam proses membangun ability, perlu diketahui terlebih dahulu tingkat kemampuan pemangku kebijakan terhadap perubahan dalam suatu perusahaan.

5. Membuat Reinforcement

Reinforcement adalah faktor internal dan eksternal yang mendukung perubahan. Reinforcement eksternal meliputi recognition, reward, dan celebration. Reinforcement internal bisa datang dari rasa puas dengan pencapaian (achievement atau manfaat lain yang diperoleh dari perubahan.

Faktor- faktor yang mempengaruhi reinforcement perubahan adalah:

  • Reinforcement yang berarti bagi seseorang
  • Hubungan reinforcement dengan kemajuan atau accomplishment
  • Tidak adanya konsekuensi negatif
  • Sistem pencatatan atas monitoring dan pengukuran.

Reinforcement sangat penting untuk mempertahankan proses perubahan agar terus berlangsung, diantaranya :

  • Merayakan kesuksesan dan menerapkan program recognition
  • Memberikan reward
  • Mengumpulkan feedback dari karyawan
  • Melakukan audit dan pengukuran performa

Dalam proses membangun reinforcement, perlu diketahui terlebih dahulu tingkat reinforcement stakeholder terhadap perubahan dalam suatu perusahaan.

Kapan ADKAR Model Digunakan?

ADKAR Model dapat digunakan ketika sebuah organisasi ingin menerapkan perubahan pada skala yang besar dan memengaruhi banyak pihak pada organisasi tersebut. ADKAR Model juga dapat digunakan ketika perubahan yang ingin diterapkan drastis dan membutuhkan waktu untuk anggota terbiasa dengan perubahan tersebut.

Scan me
Mari Berkolaborasi dengan
Kami untuk kesuksesan
transformasi digital Anda

Sumber :

  1. https://www.dictio.id/t/bagaimana-manajemen-perubahan-versi-jeffrey-m-hiatt-adkar/12845
  2. https://quickstart-indonesia.com/adkar-model/
  3. https://blog.visual-paradigm.com/id/adkar-model-for-change-management/
  4. https://km.itb.ac.id/2022/02/06/adkar-model/
NEWS
INSIGHTS